Sejarah desa masih menarik minat sejarawan karena hampir semua peristiwa sejarah berawal atau terjadi didaerah pedesaan. Desa sebagai kesatuan teritorial dan administratif yang terkecil di Indonesia, memiliki karakter tersendiri disebabkan masing-masing desa atau daerah terbentuk melalui proses sejarah yang panjang dan berbeda-beda. Indonesia sebagai suatu negara besar terkenal dengan penduduknya yang sangat padat, yang setiap tahun mengalami pertumbuhan. Tingginya laju pertumbuhan penduduk mengharuskan pemerintah memperluas wilayah pemukiman sebagai bagian dari strategi pembagunan nasional. Kenyataan bahwa Indonesia adalah negara agraris merajuk pada sebagian besar penduduk Indonesia yang bermata pencaharian sebagai petani dan umumnya bermukim di wilayah pedesaan. Kondisi inilah yang menempatkan pedesaan sebagai prioritas sasaran pembangunan. Dengan kata lain bahwa pembangunan harusnya dimulai dari desa. Upaya menjadikan desa sebagai fokus dan bisnis pembangunan nasional pada hakekatnya merupakan upaya mewujudkan pencapaian sasaran pembangunan nasional dan regional secara kelompok, utuh dan terpadu.
Kabupaten Banggai merupakan kabupaten yang berada dibawah administrasi pemerintah Provinsi Sulawesi tengah. Selanjutnya Kabupaten Banggai terdapat satuan pemerintahan terendah yang disebut desa dan kelurahan. Dengan demikian desa dan kelurahan adalah suatu pemerintahan terendah di bawah pemerintahan kabupaten/kota. Desa adalah satuan pemerintahan yang diberikan hak otonomi adat sehingga merupakan badan hukum, sedangkan kelurahan adalah satuan pemerintahan administrasi yang hanya merupakan kepanjangan tangan dari pemerintahan kabupaten/kota. Jadi kelurahan bukan badan hukum melainkan hanya sebagai tempat beroperasinya pelayanan pemerintahan dari kabupaten/kota di wilayah kelurahan setempat.
desa adalah wilayah dengan batas-batas tertentu sebagai kesatuan masyarakat hukum (adat) yang berhak mengatur dan mengurus urusan masyarakat setempat berdasarkan asal-usulnya.
Pembangunan pedesaan adalah upaya peningkatan kualitas hidup dan kehidupan untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa. Karena pembangunan di pedesaan bertujuan untuk mengurangi kemiskinan, maka usaha ini harus dirancang secara jelas dan tegas karena peningkatan produksi dan produktivitas. Masyarakat yang mandiri dapat tercipta dari pembangunan desa. Bukan saja untuk kepentingan masyarakat itu sendiri, namun juga untuk kepentingan nasional secara umum, yang berarti bahwa pembangunan pedesaan mempunyai peran yang sangat penting dan strategis dalam meletakan dasar-dasar pembangunan nasional.
Dengan keadaan seperti itu maka keberadaan desa baik sebagai lembaga pemerintahan maupun sebagai identitas kesatuan masyarakat hukum adat menjadi sangat penting dan strategis. Sebagai lembaga pemerintahan, desa merupakan ujung tombak pemberian layanan kepada masyarakat. Sedangkan sebagai identitas kesatuan masyarakat hukum, desa merupakan basis sistem kemasyarakatan masyarakat Indonesia yang sangat kokoh sehingga dapat menjadi landasan yang kuat bagi pengembangan sistem politik, ekonomi, sosial-budaya yang stabil dan dinamis.
Rumusan sejarah merupakan bagian dari penjelasan tentang berdirinya sebuah desa dan tokoh tokoh sejarah. .
Berdasarkan latar belakang diatas maka yang menjadi sasaran dalam penelitian ini adalah :
- Bagaimana Kehidupan mayarakat sebelum menjadi sebuah Desa’
Secara etimologi nama Pondan awalnya Sabal yang berarti daratan yang menjolok kelaut. penduduk desa Pondan sebelumnya berdomisili diatas pebukitan mantoh 7 km dari daerah pantai. Kondisi alamnya sangat mengharukan udaranya yang dingin dan di selimuti oleh salju,sehingga daerah itu cocok untuk daerah perkebunan itulah sebabnya tanah mantoh dikatakan sebagai warisan sejarah yang tak terlupakan sepanjang masa.
- Kondisi : penduduk pada masa itu masih hidup dengan berkelompok-kelompok dan belum mamiliki Agama. Setelah masuknya pemerintahan Colonial Belanda di tanah mantoh tahun 1900 bersama penginjil yang Bernama j.Keling sekaligus juru bicara, maka penduduk mantoh saat itu perlahan – lahan dapat di persatukan dibimbing dan diberi pemahaman tentang ajaran agama dan Pendidikan. dan pada tahun 1901 terbentuklah sebuah perkumpulan kecil yang di namakan Kampung mantoh yang sekarang adalah Desa Pondan .dan saat itu salah satu tokoh yang dianggap cakap dan mempunyai kemampuan yaitu bpk, ( Alm ) TH. Lasompoh di-percayakan untuk memimpin masyarakat atau pemerintahan yang pertama. . bersamaan dengan itu juga ( alm )Bpk Magelo. Sebagai pimpinan Adat atau Tonggol. Seiring berjalanya waktu di tahun 1913 atas dasar pengajaran tentang Agama maka di lakukanlah pembastisan pertama di mantoh,yang bearti munculnya agama Kristen pertama di kabupaten banggai.
- Perubahan Sosial.
Berdasarkan pengalaman yang di peroleh setelah masuknya colonial Belanda dengan misi penyebaran paham Agama dan Pendidikan masyarakat mempunyai keinginan besar untuk mencari tempat perkampungan yang baru sesuai kesepakatan para tokoh dan penduduk dengan tujuan untuk mengembangkan pola hidup di daerah pesisir sekaligus memudahkan penduduk mencari ikan dilaut , maka pada tahun 1922 masyarakat pindah tempat yaitu di Subaran yang berarti tempat yang pertama di jumpai (1.km dari pesisir pantai) atau kampung tua sekarang. Perjalanan Panjang mengenai Desa Pondan yang turun dari pebukitan mantoh sampai di pesisir pantai juga menceritakan tentang tokoh sejarah Desa.
Antara lain : 1.Bpk TH. Lasompoh ( Alm ) 2. Bpk.Markus masape (alm) 3. Bpk .Erasmus muda Mantuges ( Alm ) ketiga tokoh adalah sebagai Kapitan ( distrik ) selain Kapitan di angakat Kepala Kampung yang pertama Yaitu Bpk. Mandaria Banuun ( Alm ) sebagai kepala Kampung yang pertama setelah pindah di tempat yang baru . waktu terus berjalan suasana terus berubah kepemimpinan pun berganti maka bpk Mandaria Banuun (Alm) di gantikan oleh Bpk. Petrus Bondi(Alm), kemudian kepemimpinan Bpk. Petrus Bondi ( Alm ) Di gantikan oleh Bpk Yakobus Paada ( Alm ). Saat itu usia 30 tahun setelah turun dari Mantoh desa Pondan mengalami perubahan, Sebagian masyarakat pindah lokasi yang baru yaitu desa Pondan yang sekarang. Sebagian penduduk masih bertahan dan perlahan-lahan pinda ke pesisir pantai tempat yang sekarang.
Dan kepemimpinan saat itu masih di pimpin oleh Bpk. Yakobus Paada ( Alm ) sampai tahun 1958 dan Ia di gatikan Oleh Bpk Martinus Pangare (alm).memimpin sampai tahun 1962. Kemudian Pimpinan Desa di lanjutkan oleh Bpk Matius Walalangi (Alm) Sampai Tahun 1992 kemudian dilanjutkan masa karteker oleh Bpk Hentji Nagaro (Alm ).selama 6 bulan sampai dengan pemilihan kepala Desa dengan terpilihnya CH. Ami (alm ) sebagai kepala Desa . Beliau menjabat sampai tahun 1996 dilanjutkan masa kerjanya oleh LS. Manesa( Alm ) Melalui Pemilihan Kepala Desa Sampai Tahun 2002 kemudian tahun 2002 melalui pemilihan terangkatlah Bpk. Arinto Rabaelun sebagai kepala Desa sampai Tahun 2007 dan dilanjutkan masa karteker pada tahun 2008 oleh Riu. B. Mondo selama 6 bulan sampai pada pemilihan dan terpilih Kembali Bpk Arianto Rabaelun di periode kedua dan pada masa kepemimpinan periode ke dua Bpk Arianto . Rabaelun pada tahun 2010 terjadilah Pemekaran Desa Yaitu Berdirinya Desa Pondan Baru. Pejabat kepala Desa Adalah Bpk Maxentinus Magelo. Desa Pondan masih di Pimpin Oleh Bpk Arinto Rabaelun sampai tahun 2011 tidak selesai periode kedua dan pemerintahan di jabat oleh Sekretaris Desa Bpk Rifhard Kaubulan sampai tahun 2013. Kemudian pemerintahan Desa Dilanjutkan oleh Bpk Wirasto Tanjung Bulu SE Sampai tahun 2014 dan dilanjutkan oleh Bpk Vikroni Doru Selaku karteker sampai tahun 2015 dan masa karteker dilanjutkan oleh Bpk Drs. Her A Mantuges. sekaligus mempersiapkan pemilihan Kepala Desa pada bulan Desember 2016 dengan terpiliihnya Bpk Roy Mondo sebagai Kepala Desa periode 2017-2022 sampai sekarang ini.
inilah gambaran singkat sejarah berdirinya Desa Pondan, yang menjadi dasar dan bahan kajian kami tim penyusun sejarah desa dalam menetapkan Batasan temporal yaitu tahun 1901 Awal berdirinya desa Pondan sampai sekarang ini dengan usia 123 tahun.
Demikianlah Rumusan Sejarah singkat berdirinya Desa Pondan, kami tim penyusun memohon maaf kami sadar kami punya banyak kekurangan dan keterbatasan dalam penyusunan ini, kami juga berterimah kasih atas tanggunjawab yang di berikan dan jangan lupa saran dan kritik positif gunas kesempurnaan dalam penyusunan sejarah Desa.
Pondan, 20 Januari 2024
TIM PENYUSUN |
NARASUMBER |
- HENDRI AMI
- MAHER DORU
- HANA SAULI
- ADRIAN MAGELO S,Sos
|
1.AGUSTINUS BASIRING
2.MARKUS MAGELO
3.YULES AERANI
4.HARLEIN ANASIM
5.YOPAN SALENA
6. LODRIK MAGELO
7. SANDER GARAYA
|
KATA PENUTUP
Segala puji syukur patut kita panjatkan ke hadirat Tuhan yang maha esa karena dengan rahmatnya yang begitu besar sehingga produk sejarah berdirinya desa ini dapat disusun sesuai dengan keadaan dan keterangan para tokoh atau narasumber sehingga dapat di tetapkan sejarah beridirinya desa sobol.dengan tujuan mempermudah pembaca , mencari dan memahami isi sejarah desa secara singkat. Maka dari itu pentingnya penulisan sejarah desa.
Semoga penyusunan sejarah, dapat memberikan impormasih yang jelas dan bermanfaat bagi kita.
Akhirnya diucapkan terimah kasi kepada semua pihak, semoga Tuhan yang maha Esa memberkati kerja upaya dan usaha kita semua.